Kamis, 26 September 2019

 
MEMBANGUN BISNIS START UP DENGAN
SEMBILAN PILAR BISNIS MODEL KANVAS
Dr. Muljadi Thio, Noviayana



“PERAN AKTIF PERUSAHAAN START UP BERBASIS BISNIS MODEL KANVAS PADA PERUSAHAAN SHOPEE”

Abstrak
E-commerce membawa peluang bisnis besar seperti penjualan produk dan penyediaan layanan online dan pertumbuhan pendapatan untuk perusahaan seperti e-retailer terutama karena sifatnya yang mudah dan interaktif, biaya yang lebih rendah, dan tingkat tinggi kustomisasi dan personalisasi untuk pelanggan. Penelitian ini ditunjukan untuk menganalisis kualitas layanan dan kepuasan konsumen pemakai aplikasi e-commerce Shopee. Variable yang digunkana dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan elektronik yang terdiri dari efisien, fullfilment, reliability, privasi, responsiveness, kompensasi, dan kontak. Penelitian ini menggunakankan 196 konsumen pengguna Shopee. Hasil indeks kepuasan konsumen dapat disimpulkan variable efisien, fullfilment, reliability, privasi, responsiveness, kompensasi, dan kontak di dalam diagram kartesius. Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap kualiatas pelayanan Shoope di Indonesia dan kepuasan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan atau pertimbangan dalam mengembangkan strategi dimasa yang akan datang.
KATA KUNCI: e-commerce, Shopee, kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen.

ABSTRACT
E-Commerce brings great business opportunities such as product sales and online service provision and revenue growth for companies such as e-retailers primarily because of its easy and interactive nature, lower cost, and high level of customization and personalization for customers. This study was shown to analyze the quality of service and consumer satisfaction of Shopee e-commerce application users. Variable used in this research is electronic service quality consisting of efficient, fullfilment, reliability, privacy, responsiveness, compensation, and contact. This study uses 196 consumers of Shopee users. The result of consumer satisfaction index can be concluded the efficient variables, fullfilment, reliability, privacy, responsiveness, compensation, and contact in Cartesian diagram. The results of this study contribute to the quality of Shoope's service in Indonesia and consumer satisfaction so that it can be used as input or consideration in developing future strategy.

KEYWORDS: e-commerce, Shopee, service quality, and customer satisfaction.


 A.               PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin bertambah, tentunya para masyarakat harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhannya sehari-hari yang sangat mendesak. Namun dengan berkembangnya teknologi yang saat ini semakin maju maka masyarakat pun sudah tidak begitu khawatir. Banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan teknologi yang berkembang untuk membuka lahan pekerjaan seperti berbisnis. Dalam memulai berbisnis tentunya harus mengetahui bisnis apa yang ingin anda jalani dengan mengetahui bisnis yang ingin anda geluti maka anda harus mengetahui seluk beluk yang terdapat dalam bisnis anda.
Banyak alasan mengapa masyarakat jaman sekarang mengutamakan dan mencoba untuk berbisnis, salah satunya Sejak munculnya praktik e-commerce, model bisnis menjadi salah satu konsep yang paling menonjol di antara konsep-konsep manajemen yang lain. Hadirnya e-commerce membuat para praktisi bisnis mengubah total model bisnis lama menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Pertumbuhan e-Commerce yang terus meningkat di Indonesia membuat Shopee tertarik untuk ikut meramaikan industri ini. Shopee merupakan aplikasi mobile marketplace pertama bagi konsumen-ke-konsumen (C2C) yang siap menawarkan kemudahan dalam jual beli. Shopee mendukung pertumbuhan Indonesia dalam e-commerce ritel global dengan membawa pengalaman berbelanja social commerce yang mengintegrasikan penggunaan media sosial dan online shopping platform untuk mendukung interaksi sosial antara penjual dan pembeli. Shopee menciptakan sebuah pengalaman konsumen-ke-konsumen (C2C) yang aman,menyenangkan, dan praktis dengan mengintegrasikan platform sosial.
Hal yang paling penting diutamakan dalam berbisnis adalah mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Namun tak dipungkiri bahwa keadaan ekonomilah yang memaksa mereka untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Keadaan ekonomi yang memaksa mereka untuk aktif dan bertindak mencari penghasilan yang didapat melalui cara berbisnis. Namun, ada juga para pegawai yang menjalani bisnis karena alasan usaha sampingan. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dalam berbisnis namun juga bukan hanya keuntungan yang didapatkan tapi kerugian pun juga bisa kita dapatkan dalam memulai suatu bisnis. Meskipun dalam berbisnis ada hal negatifnya, namun kita tidak boleh menyerah untuk melakukan suatu bisnis. banyak masyarakat yang berfikiran bahwa dengan memulai usaha bisnis maka mereka harus mempunyai modal yang sangat besar, namun mereka salah. Dalam memulai suatu bisnis  anda tidak memerlukan modal yang cukup besar, yang anda perlukan adalah suatu keberanian dalam menanggung resiko yang akan anda hadapi jika anda mengalami suatu kerugian dalam bisnis anda.
Di era persaingan usaha yang semakin berkembang pesat dan beraneka ragam, ini kita dituntut untuk bisa menciptakan peluang usaha kecil menjadi peluang besar. Dengan mengikuti perkembangan sikap customer yang bervariatif. Hal ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi baru dan bisa memuaskan kebutuhan masyarakat. Pada kehidupan yang modern ini masyarakat cenderung membutuhkan sesuatu yang instan, maka tidak heran banyak sekali bermunculan produk–produk instan. Untuk mewujudkan itu semua kita membutuhkan perencanaan yang matang agar usaha yang kita bangun dapat terwujud dan berkembang sesuai harapan kita dan sejalan sesuai koridor. Maka dari itu kita harus merencanakan apa saja yang kita perlukan, bagaimana perencanaannya?, prosesnya?, Bisnis model kanvas akan mennggambarkan dengan jelas.
Model bisnis merupakan sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai bisnis Start–Up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan pertimbangan perubahan dan kemajuan bisnis secara professional. Model bisnis yang dipakai kali ini adalah Businnes Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. BMC merupakan satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita jalani. Dalam model bisnis ini pun mengubah konsep model bisnis yang pertamanya rumit menjadi sederhana. Dimana terdapat kerangka bisnis(BMC), dan cara merumuskan ide Bisnis BMC. BMC disajikan dalam bentuk selembar kanvas berisi Sembilan element (kotak) yaitu : Customer Segments,Value Proposition, Channel, Customer Relationsip, Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key Partnership, Cost Structure.

1.2     Rumusan Masalah

1.                 Apa pengertian dari Business Model Canvas ?
2.                 Bagaimana kerangka Business Model Canvas?
3.                 Bagaimana Business Model Canvas pada “Perusahaan Shopee” ?

1.3     Tujuan Penelitian

1.       Untuk mengetahui pengertian dari Business Model Canvas.
2.       Untuk mengetahui kerangka Business Model Canvas.
3.       Untuk mengetahui Business Model Canvas pada” Perusahaan Shopee”.

B.               PEMBAHASAN

2.1     Business Model C anvas
Model Canvas merupakan visualisasi model bisnis yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder berdasarkan teori terdahulunya yaitu Business Model Ontology. Business Model Ontology merupakan merupakan model bisnis yang disusun dalam bentuk ontologi yang memungkinkan untuk menggambarkan model bisnis dari suatu perusahaan secara bertahap (Osterwalder 2004). Business Model Canvas dipilih dalam penelitian ini karena berupa canvas model sehingga lebih sederhana dan mudah digunakan dibandingkan dengan ontologi.
Secara singkat, Business Model Canvas merupakan bagan visual yang digunakan untuk menggambarkan nilai proposisi, perusahaan, pelanggan, dan keuangan dari suatu perusahaan atau produk. Business Model Canvas memungkinkan bisnis model menjadi sederhana, relevan dan intuitif dimengerti, sementara tidak menyederhanakan kompleksitas fungsi perusahaan (Osterwalder & Pigneur 2010).


BMC juga merupakan kabar gembira untuk para pelaku usaha Online Shop yang mungkin sudah menjalankan usahanya, atau bahkan baru saja akan memulai usaha di dunia Online. seperti kita ketahui, memiliki bisnis online bukan berarti kita bisa menjual produk atau jasa kita secara online dengan begitu mudah. diperlukan trik dan strategi khusus yang harus dilakukan agar penjualan meningkat. beberapa pebisnis online yang sebelumnya menggunakan metode bisnis lama, hanya berfikir bahwa Online Shop yang penting adalah mendapat Visitor tertarget sebanyak mungkin dan mencari supplier barang semurah mungkin, lalu memperbesar penjualan agar mendapatkan laba yang maksimal. namun, ternyata setelah dipetakan pada bisnis model kanvas, online shop tidak bisa begitu saja. metode ini cocok untuk bisnis Online.




Tampilan halaman Business Model Canvas (BMC)

2.2 Kerangka Business Model Canvas
Business Model Canvas dibagi menjadi sembilan faktor bagian, yaitu:
1. Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya juga mempelajari apa itu buyer persona.

2. Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan.
Yang paling penting adalah kenyamanan, kepercayaan dan kemudahan belanja.

3. Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi,
media sosial bahkan seorang sales person.


4. Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales,
cross selling, dan fast respon.

5. Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struk
esptur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.Arus pendapatan adalah hal terpenting di dalam sebuah bisnis apalagi bagi UKM yang orientasinya adalah harus laku saat ini, atau hidup mati (Riyeke – Founder Ipaymu). Maka dari itu, untuk membuat sebuah bisnis online/toko online, tentukan revenue streams dengan baik dan jelas, dalam hal ini kamu bisa melihat dan juga menambahkan list kriteria dalam memilih bisnis online mu.

6. Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.

7. Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya
dan bisa berbentuk manusia (karyawan), financial (keuangan) dan fisik (gedung, meja, dll).

8. Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.

9. Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.

2.3 Bisnis Model Canvas Shopee




C. PENUTUP
3.1     Kesimpulan

1.   Bisnis Model Canvas memiliki sembilan elemen, yaitu Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan Cost Structure.


2.   Dengan adanya Bisnis Model Canvas, Shopee dapat  memetakan suatu bisnis lebih sederhana dan strategi, sehingga mempermudah siapa pun dalam proses e-commerce, memenuhi setiap kebutuhan yang diperlukan setiap orang, dan pesaing dapat meningkatkan kualitas dari suatu usaha tersebut.      


3.2     Saran
Dengan Bisnis Model Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik pemula maupun yang sudah menjalankan dalam mengetahui apek-aspek terpenting dalam suatu bisnis. Secara berkelanjutan Shopee juga diharapkan mampu mengembangkan kewirausahaan dengan cara memberdayakan pengusaha untuk bergabung di platform mereka.
Shopee harus meningkatkan servernya lagi agar tidak terjadi down server ketika sedang banyaknya pengguna shopee yang mengunjungi aplikasi tersebut. Shopee harus bisa lebih  memberikan banyak promo- promo menarik agar masyarakat menjadi selalu tertarik dan bisa menjadi pelanggan yang loyal. Shopee juga harus lebih memerhatikan penjual yang akan berjualan di aplikasi shopee agar tidak terjadi kecurangan dan merugikan pembeli.







DAFTAR PUSTAKA