MEMBANGUN BISNIS START UP DENGAN
SEMBILAN PILAR BISNIS MODEL KANVAS
Dr. Muljadi Thio, Noviayana
Dr. Muljadi Thio, Noviayana
“PERAN AKTIF PERUSAHAAN START UP BERBASIS BISNIS MODEL
KANVAS PADA PERUSAHAAN SHOPEE”
Abstrak
E-commerce
membawa peluang bisnis besar seperti penjualan produk dan penyediaan layanan
online dan pertumbuhan pendapatan untuk perusahaan seperti e-retailer terutama
karena sifatnya yang mudah dan interaktif, biaya yang lebih rendah, dan tingkat
tinggi kustomisasi dan personalisasi untuk pelanggan. Penelitian ini ditunjukan
untuk menganalisis kualitas layanan dan kepuasan konsumen pemakai aplikasi e-commerce
Shopee. Variable yang digunkana dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan
elektronik yang terdiri dari efisien, fullfilment, reliability, privasi,
responsiveness, kompensasi, dan kontak. Penelitian ini menggunakankan 196 konsumen
pengguna Shopee. Hasil indeks kepuasan konsumen dapat disimpulkan variable
efisien, fullfilment, reliability, privasi, responsiveness, kompensasi, dan
kontak di dalam diagram kartesius. Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap
kualiatas pelayanan Shoope di Indonesia dan kepuasan konsumen sehingga dapat
dijadikan sebagai masukan atau pertimbangan dalam mengembangkan strategi dimasa
yang akan datang.
KATA
KUNCI: e-commerce, Shopee, kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen.
ABSTRACT
E-Commerce brings
great business opportunities such as product sales and online service provision
and revenue growth for companies such as e-retailers primarily because of its
easy and interactive nature, lower cost, and high level of customization and
personalization for customers. This study was shown to analyze the quality of
service and consumer satisfaction of Shopee e-commerce application users.
Variable used in this research is electronic service quality consisting of
efficient, fullfilment, reliability, privacy, responsiveness, compensation, and
contact. This study uses 196 consumers of Shopee users. The result of consumer
satisfaction index can be concluded the efficient variables, fullfilment,
reliability, privacy, responsiveness, compensation, and contact in Cartesian
diagram. The results of this study contribute to the quality of Shoope's
service in Indonesia and consumer satisfaction so that it can be used as input
or consideration in developing future strategy.
KEYWORDS: e-commerce, Shopee, service quality, and
customer satisfaction.
A.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang
semakin lama semakin bertambah,
tentunya para masyarakat harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhannya sehari-hari yang sangat
mendesak. Namun dengan berkembangnya teknologi
yang saat ini semakin maju maka masyarakat pun sudah tidak begitu khawatir. Banyak masyarakat yang sudah
memanfaatkan teknologi yang berkembang
untuk membuka lahan pekerjaan seperti berbisnis. Dalam memulai berbisnis tentunya harus mengetahui
bisnis apa yang ingin anda jalani dengan mengetahui
bisnis yang ingin anda geluti maka anda harus mengetahui seluk beluk yang terdapat dalam bisnis anda.
Banyak alasan mengapa masyarakat jaman
sekarang mengutamakan dan mencoba untuk berbisnis, salah satunya Sejak
munculnya praktik e-commerce, model bisnis menjadi salah satu konsep yang
paling menonjol di antara konsep-konsep manajemen yang lain. Hadirnya
e-commerce membuat para praktisi bisnis mengubah total model bisnis lama
menjadi model bisnis baru yang lebih sesuai. Pertumbuhan e-Commerce
yang terus meningkat di Indonesia membuat Shopee tertarik untuk ikut meramaikan
industri ini. Shopee merupakan aplikasi mobile marketplace pertama bagi
konsumen-ke-konsumen (C2C) yang siap menawarkan kemudahan dalam jual beli.
Shopee mendukung pertumbuhan Indonesia dalam e-commerce ritel global dengan
membawa pengalaman berbelanja social commerce yang mengintegrasikan penggunaan
media sosial dan online shopping platform untuk mendukung interaksi sosial
antara penjual dan pembeli. Shopee menciptakan sebuah pengalaman
konsumen-ke-konsumen (C2C) yang aman,menyenangkan, dan praktis dengan
mengintegrasikan platform sosial.
Hal yang paling penting diutamakan dalam berbisnis adalah
mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Namun tak dipungkiri bahwa keadaan
ekonomilah yang memaksa mereka untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka
masing-masing. Keadaan ekonomi yang memaksa mereka untuk aktif dan bertindak
mencari penghasilan yang didapat melalui cara berbisnis. Namun, ada juga para
pegawai yang menjalani bisnis karena alasan usaha sampingan. Banyak keuntungan
yang bisa didapatkan dalam berbisnis namun juga bukan hanya keuntungan yang
didapatkan tapi kerugian pun juga bisa kita dapatkan dalam memulai suatu
bisnis. Meskipun dalam berbisnis ada hal negatifnya, namun kita tidak boleh
menyerah untuk melakukan suatu bisnis. banyak masyarakat yang berfikiran bahwa
dengan memulai usaha bisnis maka mereka harus mempunyai modal yang sangat
besar, namun mereka salah. Dalam memulai suatu bisnis anda tidak
memerlukan modal yang cukup besar, yang anda perlukan adalah suatu keberanian
dalam menanggung resiko yang akan anda hadapi jika anda mengalami suatu
kerugian dalam bisnis anda.
Di era persaingan usaha yang semakin berkembang
pesat dan beraneka ragam,
ini kita dituntut untuk bisa menciptakan peluang usaha kecil menjadi peluang besar. Dengan mengikuti
perkembangan sikap customer yang bervariatif. Hal
ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi baru dan bisa memuaskan kebutuhan masyarakat. Pada kehidupan
yang modern ini masyarakat cenderung membutuhkan
sesuatu yang instan, maka tidak heran banyak sekali bermunculan produk–produk
instan. Untuk mewujudkan itu semua kita
membutuhkan perencanaan yang
matang agar usaha yang kita bangun dapat terwujud dan berkembang sesuai harapan kita dan
sejalan sesuai koridor. Maka dari itu kita harus
merencanakan apa saja yang kita perlukan, bagaimana perencanaannya?, prosesnya?, Bisnis model kanvas akan
mennggambarkan dengan jelas.
Model bisnis merupakan sesuatu yang menggambarkan
dan menjelaskan mengenai
bisnis Start–Up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan pertimbangan perubahan dan
kemajuan bisnis secara professional. Model
bisnis yang dipakai kali ini adalah Businnes Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder
dan Yves Pigneur. BMC merupakan satu
alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang
atau kita jalani. Dalam model bisnis ini pun mengubah konsep model bisnis yang pertamanya rumit menjadi sederhana.
Dimana terdapat kerangka bisnis(BMC), dan cara merumuskan ide Bisnis BMC. BMC
disajikan dalam bentuk selembar
kanvas berisi Sembilan element (kotak) yaitu : Customer Segments,Value
Proposition, Channel, Customer Relationsip, Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key
Partnership, Cost Structure.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari Business Model Canvas ?
2.
Bagaimana
kerangka Business Model Canvas?
3.
Bagaimana
Business Model Canvas pada “Perusahaan Shopee” ?
1.3 Tujuan
Penelitian
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari Business Model Canvas.
2.
Untuk
mengetahui kerangka Business Model Canvas.
3.
Untuk
mengetahui Business Model Canvas pada” Perusahaan Shopee”.
B.
PEMBAHASAN
2.1 Business
Model C
anvas
Model Canvas merupakan visualisasi model bisnis yang
dikembangkan oleh Alexander Osterwalder berdasarkan teori terdahulunya yaitu
Business Model Ontology. Business Model Ontology merupakan merupakan model
bisnis yang disusun dalam bentuk ontologi yang memungkinkan untuk menggambarkan
model bisnis dari suatu perusahaan secara bertahap (Osterwalder 2004). Business
Model Canvas dipilih dalam penelitian ini karena berupa canvas model sehingga lebih
sederhana dan mudah digunakan dibandingkan dengan ontologi.
Secara singkat, Business Model Canvas merupakan
bagan visual yang digunakan untuk menggambarkan nilai proposisi, perusahaan,
pelanggan, dan keuangan dari suatu perusahaan atau produk. Business Model
Canvas memungkinkan bisnis model menjadi sederhana, relevan dan intuitif
dimengerti, sementara tidak menyederhanakan kompleksitas fungsi perusahaan
(Osterwalder & Pigneur 2010).
BMC juga merupakan
kabar gembira untuk para pelaku usaha Online Shop yang mungkin sudah
menjalankan usahanya, atau bahkan baru saja akan memulai usaha di dunia Online.
seperti kita ketahui, memiliki bisnis online bukan berarti kita bisa menjual
produk atau jasa kita secara online dengan begitu mudah. diperlukan trik dan strategi
khusus yang harus dilakukan agar penjualan meningkat. beberapa pebisnis online
yang sebelumnya menggunakan metode bisnis lama, hanya berfikir bahwa Online
Shop yang penting adalah mendapat Visitor tertarget sebanyak mungkin dan
mencari supplier barang semurah mungkin, lalu memperbesar penjualan agar
mendapatkan laba yang maksimal. namun, ternyata setelah dipetakan pada bisnis
model kanvas, online shop tidak bisa begitu saja. metode ini cocok untuk bisnis
Online.
Tampilan
halaman Business Model Canvas (BMC)
2.2 Kerangka Business Model Canvas
Business
Model Canvas dibagi menjadi sembilan faktor bagian, yaitu:
1. Customer
segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya juga mempelajari apa itu buyer persona.
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya juga mempelajari apa itu buyer persona.
2. Value
Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan. Yang paling penting adalah kenyamanan, kepercayaan dan kemudahan belanja.
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan. Yang paling penting adalah kenyamanan, kepercayaan dan kemudahan belanja.
3. Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi, media sosial bahkan seorang sales person.
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement, aplikasi, media sosial bahkan seorang sales person.
4. Customer
Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, cross selling, dan fast respon.
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, cross selling, dan fast respon.
5. Revenue
Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan strukesptur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.Arus pendapatan adalah hal terpenting di dalam sebuah bisnis apalagi bagi UKM yang orientasinya adalah harus laku saat ini, atau hidup mati (Riyeke – Founder Ipaymu). Maka dari itu, untuk membuat sebuah bisnis online/toko online, tentukan revenue streams dengan baik dan jelas, dalam hal ini kamu bisa melihat dan juga menambahkan list kriteria dalam memilih bisnis online mu.
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan strukesptur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.Arus pendapatan adalah hal terpenting di dalam sebuah bisnis apalagi bagi UKM yang orientasinya adalah harus laku saat ini, atau hidup mati (Riyeke – Founder Ipaymu). Maka dari itu, untuk membuat sebuah bisnis online/toko online, tentukan revenue streams dengan baik dan jelas, dalam hal ini kamu bisa melihat dan juga menambahkan list kriteria dalam memilih bisnis online mu.
6. Key
Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.
7. Key
Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya dan bisa berbentuk manusia (karyawan), financial (keuangan) dan fisik (gedung, meja, dll).
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan asset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya dan bisa berbentuk manusia (karyawan), financial (keuangan) dan fisik (gedung, meja, dll).
8. Key
Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.
9. Cost
Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.
2.3 Bisnis Model Canvas Shopee
C. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bisnis Model Canvas memiliki sembilan elemen, yaitu
Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue
Stream, key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan Cost Structure.
2. Dengan adanya Bisnis Model Canvas, Shopee dapat memetakan suatu bisnis lebih sederhana dan
strategi, sehingga mempermudah siapa pun dalam proses e-commerce, memenuhi
setiap kebutuhan yang diperlukan setiap orang, dan pesaing dapat
meningkatkan kualitas dari suatu usaha tersebut.
3.2 Saran
Dengan Bisnis Model
Canvas diharapkan dapat memudahkan para pebisnis baik pemula maupun yang sudah
menjalankan dalam mengetahui apek-aspek terpenting dalam suatu bisnis. Secara berkelanjutan Shopee juga diharapkan mampu
mengembangkan kewirausahaan dengan cara memberdayakan pengusaha untuk bergabung
di platform mereka.
Shopee harus
meningkatkan servernya lagi agar tidak terjadi down server ketika sedang
banyaknya pengguna shopee yang mengunjungi aplikasi tersebut. Shopee harus bisa lebih memberikan banyak promo- promo menarik agar masyarakat menjadi selalu
tertarik dan bisa menjadi pelanggan yang loyal. Shopee juga harus lebih memerhatikan penjual yang akan
berjualan di aplikasi shopee agar tidak terjadi kecurangan dan merugikan
pembeli.
DAFTAR PUSTAKA